Jumat, 04 Oktober 2019

Apa Sih Konseling Itu?


                yufiditikonselingonline                             
  

Konseling pada umumya banyak orang mengenalnya dengan sebutan bimbingan dan konseling (BK) disekolah atau lebih dikenal lagi dengan bimbingan dan penyuluhan (BP). Mungkin untuk masyarakat umum konseling masih terasa asing di masyarakat tetapi tidak untuk BP yang identik dengan guru BP/BK disekolah yang biasanya mengurus siswa-siswa yang bermasalah yang dilaporkan oleh guru-guru atau wali kelas untuk ditangani oleh guru BK sendiri.
Kenyataannyaan bahwa sebanarnya guru BK tidak jauh berbeda dengan konseling hanya saja BK ada yang namanya bimbingan atau arahan dan nasehat untk diberikan kepada siswanya dalam bentuk informasi/ceramah sifatnya sebagai pencegahan, pengembangan dan memelihara. Sedangkan konseling hanya bersifat bantuan mengobati kepada konseli dan secara face to face. Konseling sendiri sebenarnya bukan hanya terdapat di ranah pendidikan saja tetapi juga di lembaga-lembaga seperti tenaga konselor di Pusat Rehabilitasi, Lembaga Pemasyarakatan, Perkumpulan Keluarga berencana Indonesia (PKBI); Konsultan pengembangan SDM; Motivator; Badan Penasehat Pembinaan Pelestarian Perkawinan (BP4) Kementerian Agama; Konselor dan Konsultan Pendidikan di Lembaga-Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) serta Badan Narkoba dan Narkotika (BNN).
Perkembangan zaman millenial yang terus berkembang membuat orang tidak tau bahwa akan begitu banyak masalah yang terjadi dalam dirinya sendiri. Maraknya penggunaan  Media Sosial (medsos) pada dasarnya ada kelebihan dan kekurangan nya masing-masing. Media sosial sendiri akan terletak keuntungannya saat kita mempergunakan untuk hal bermamfaat dan memberikan pengaruh positif bagi diri kita sendiri dan orang lain. Walaupun pada kenyataannya niat kita tujuannya positif belum tentu pada orang lain itu positif.
Akibatnya dari penggunaan perkembangan media sosial yang terus berkembang ini sendiri bisa memunculkan dampak dan gangguan kesehatan mental bagi setiap penggunaannya. Terkadang ada juga orang tidak tau bahwa sebenarnya ia sudah mengalami gangguan kesehatan mental pada dirinya sendiri tanpa disadari karena itu pemakaian dari media sosial sendiri tidak boleh ketergantungan setiap hari.
Untuk mengetahui apakah kita mengalami gangguan kesehatan mental kita bisa mencoba berkonsultasi dengan orang yang ahli dalam memberikan sekiranya jawaban yang benar dan ahli. Untuk melihat kesehatan mental artinya melihat kedalam jiwa tubuh bukan fisik tubuh. Fisik bisa saja sehat tapi mental belum tentu bisa dikatakan sehat karenanya mengenal kesehatan mental sangatlah susah untuk diterawang.

Umumnya orang yang menjadi pakar dari kesehatan mental berasal dari orang-orang psikologi. Memang benar bahwa psikologi menjadi ilmu petama bagi kesehatan yang berhubungan dengan kejiwaan tapi dalam prakteknya psikologi juga ada yang namanya proses wawancara terhadap pasien untuk mengetahui penyakit yang dialaminya. Membicarakan masalah konseling tidak jauh beda dengan psikologi. Letak perbedaan antara keduanya hanya pada prakteknya saja. Jika psikologi proses pengobatan yang diberikan adalah menggunakan obat penenang/terapi. Sedangkan konseling penyembuhan untuk klien/pasien dalah melalui wawancara mencari jalan keluar bersama-sama. Pada dasarnya keduanya sama-sama mencoba menyelesaikan masalah klien/pasien.
Konseling merupakan proses pemberian bantuan atau layanan psikis dari konselor kepada konseli secara face to face guna menyelesaikan masalah atau problem. Orang yang melakukan konseli disebut sebagai konselor yang mencoba untuk memberikan bantuan atau arahan dengan tujuan mengobati klien(konseli). Bantuan dari konseling berupa bantuan psikologis yang artinya disini konselor mencoba menyembuhkan masalah-masalah seperti tekanan batin, kecemasan dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pikiran-pikiran yang bermasalah atau sesuatu yang membuat kita sulit dalam mengambil keputusan.


Tujuan dari konseling sendiri adalah sebagai pemahaman diri, penerimaan diri, pengelolaan diri, mengoptimakan potensi dan kemampuan konseli, pemecahan terhadap masalah serta aktualisasi diri. Hasil dari konseling pada akhirnya adalah menghasilkan individu/konseli yang mandiri, mencapai kesehatan mental dan terpecahkan suatu masalah. Fungsi dari konseling sendiri sebagai pencegahan (Preventif), pengembangan (development), pemeliharaan, penyaluran (informatif) dan sebagai pengobatan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar