Kamis, 24 Oktober 2019

Kenali Nomophobia Anda! dan Temukan Penanganannya!



    Perkembangan zaman yang terus berkembang membuat banyaknya kelahiran sosial media yang terus diaplikasikan sebegitu banyak sehingga penggunaan handphone setiap tahunnya selalu bermunculan dengan model-model terbaru dengan kelebihan-kelebihan yang diberikan yang bisa membuat setiap orang untuk berlomba-lomba dalam memiliki handphone tersebut. Maraknya penggunaan  Media Sosial (medsos) pada dasarnya ada kelebihan dan kekurangan nya masing-masing. Bahkan generasi sekarang sudah dianggap sebagai generasi millenial.
Generasi Millennial atau Millennials saja, adalah sebuah istilah yang populer menggantikan istilah Generasi Y (GenY). Generasi Y Generasi Y adalah cohort (kelompok demografis) yang lahir setelah Generasi X  (umum kita sebut ABG, Angkatan Bapak Gue!) generasi Y atau Millennials ini lahir pada rentang tahun 1980an hingga 2000. Dengan kata lain, generasi millennial ini adalah anak-anak muda yang sekarang kisaran berusia antara 15-35 tahun.
Akhir-akhir ini generasi millenials banyak diperbincangkan, mulai dari segi pendidikan, moral&budaya, etika kerja, ketahanan mental dan penggunaan teknologi. Semua itu karena generasi millenial sangat jauh berbeda dari generasi sebelumnya, banyak perbedaan-perbedaan generasi-generasi dulu dengan generasi sekarang akibatnya  para orangtua sulit untuk menghadapi generasi-generasi millenial.
Fakta dan mitos yang beredar tentang generasi millennial, mengatakan bahwa generasi sebelum millenial beranggapan bahwa generasi millennials  merupakan generasi orang-orang yang malas dan narsis. Generasi millenial memiliki ciri khas tersendiri dimana mereka lahir seiring waktu dengan kemajuan teknologi yang canggih mulai dari TV yang sudah berwarna dan memakai remote, sejak masa sekolah sudah menggunakan handphone dan inilah yang membedakan antara generasi dulu dengan generasi millenial sekarang dimana teknologi yang membawa generasi mereka kepada perubahan zaman. Sekarang setiap tahunnya banyak handphone yang muncul dengan tipe-tipe yang berbeda dan punya kelebihan masing-masing setiap produknya serta internet menjadi kebutuhan wajib bagi pengguna handphone, berusaha untuk selalu terkoneksi di manapun berada, eksistensi sosial sekarang ditentukan dari jumlah follower dan like, punya tokoh idola, afeksi pada genre musik dan budaya pop yang sedang booming,
Media sosial sendiri akan terletak keuntungannya saat kita mempergunakan untuk hal bermamfaat dan memberikan pengaruh positif bagi diri kita sendiri dan orang lain. Walaupun pada kenyataannya niat kita tujuannya positif belum tentu pada orang lain itu positif. Akibatnya dari penggunaan perkembangan media sosial yang terus berkembang ini sendiri bisa memunculkan dampak dan gangguan kesehatan mental bagi setiap penggunaannya. Terkadang ada juga orang tidak tau bahwa sebenarnya ia sudah mengalami gangguan kesehatan mental pada dirinya sendiri tanpa disadari karena itu pemakaian dari media sosial sendiri tidak boleh ketergantungan setiap hari.
            Nomophobia inilah yang banyak dialami oleh generasi-generasi sekarang mulai dari remaja hingga orang dewasa tanpa mereka sadari secara langsung. Seperti halnya phobia pada umumnya yang merupakan bagian dari kesehatan. Nomophobia sendiri merupakan penggunaan handphone yang terlalu berlebihan dimana sudah menjadi ketergantungan bahkan kecanduan untuk selalu ada dalam setiapa saat disekitar kita setiap harinya. Nomophobia sendiri merupakan bagian dari kesehatan mental dan kesehatan fisik  dimana dapat merusak tubuh secara langsung dampak saat penggunaan handphone secara berlebihan. 
Nomofobia dalam bahasa Inggris Nomophobia, no-mobile-phone phobia adalah salah satu dari bagian sindrom ketakutan jika tidak mempunyai handphone. Istilah ini pertama kali muncul dalam suatu penelitian tahun 2010 di Britania Raya oleh YouGov yang meneliti tentang kegelisahan yang dialami  pengguna telepon genggam. Hasil dari penelitian membuktikan bahwa mereka mengalami  kegelisahan karena tidak dapat berinteraksi dengan teman atau keluarga mereka. Oleh sebab itu, kata "fobia" ini sendiri bisa dikatakan tidak tepat dan salah pengertiannya, karena pada kenyataan yang terjadi pada orang nomophobia tersebut adalah masalah kegelisahan, bukan ketakutan (fobia).
Kegelisaan sendiri merupakan bentuk lain dari aspek kecemasan, ketakutan, keresahandan kekawatiran. Penderita nomophobia sendiri memiliki kecemasan apabila di pisahkan dari handphone mereka, dan memiliki gejala seperti berkeringat, mual, dan gemetar.

Adapun bukti bahwa tanda-tanda nomophobia sendiri diantaranya:
  • Merasa cemas  tidak merasa nyaman ketika anda tidak bersama saat baterai ponsel lemah,          di luar jaringan, atau kehabisan pulsa 
  • Tidak nyaman saat keluar tanpa membawa handphone
  • Merasa gelisah saat tidak bisa mengakses handphone
  • Sering mengecek handphone setiap saaat dan sering mengecek ponsel hanya untuk melihat        sesuatu yang update di media sosial
  • Merasa susah dan keberatan untuk meninggalkan atau melepas handphone dari genggaman 
  • Menggunakan handphone setiap saat. Mulai dari bangun tidur, makan, berbicara atau                  bertemu dengan teman, berpergian, sekolah, berangkat kerja, sampai tidur lagi
  • Banyak membuang-buang waktu di depan handphone, mulai untuk sosmed, game, sekedar         melihat jam di hp, melihat pesan padahal tidak ada pesan, dan sebagainya
  • Lebih suka berinteraksi lewat sosial media di handphon dibandingkan harus berkomunikasi        secara langsung
  • Jika disuruh untuk tidak menggunakan handphone dalam kurun waktu katakanlah 1 jam           atau seharian. Maka akan merasakan rasa cemas atau gelisah atau bingung atau panik atau         berkeringat atau bergerak tidak beraturan (menggerakkan kaki dan tangan) atau jalan                  kesana-kemari atau gemetar dan sebagainya
  • Mengalami kesulitan tidur/insomnia 
  • Tanpa hanphone, tanpa sosmed, tanpa game, hidup serasa hampa No gadget no life
  • Lebih dari separuh orang  tidak pernah mematikan telepon genggam mereka
  • Nomophobia akan memaksa seseorang untuk memeriksa ponsel secara terus-menerus
Bagi orang yang mengalami nomophobia akan mendapati adanya hubungan antara ketergantungan terhadap handphone yang tinggi dapat menyebabkan orang mengalami gangguan kesehatan dintaranya:
1.      Insomnia
2.      Depresi
3.      Stress
4.      Kurang Fokus
5.      Tingkat Sosialisasi yang Lebih rendah (anti sosial)

Cara Menghindari Nomophobia. Ada beberapa langkah untuk mengurangi diri dari nomophobia, diantaranya;
1.      Membuat Batasan
  Beberapa aturan sederhana antara lain tidak menggunakan ponsel saat makan siang, atau tidak memegang ponsel ketika berbicara dengan rekan kerja, mengurangi penggunaan tertentu dalam 1 jam hanya memainkannya kisaran 15 menit dan membuat aturan waktu kapan tepatnya bisa menggunakan handphone.
2.      Lebih Banyak Mengobrol Tatap Muka
  Harus memaksakan diri untuk berbicara dengan orang lain di waktu-waktu tertentu. tanpa handphone. Mencoba menyapa orang disekitar, menanyakan kabar, dan memulai obrolan ringan. Saling berbagi keluhan dengan seseorang yang bisa memberikan pengaruh positif.
3.      Membatasi diri dalam sosial media(sosmed)
 Sosial media selain mengutungkan juga terdapat kerugian-kerugiannya. Pada kenyataannya penyebab nomophobia sendiri adalah aplikasi-aplikasi yang terdapat dalam handphone membuat orang mengalami kecanduan. Karenanya mencoba untuk meminimalkan dalam sehari-sehari bagaimana cara untuk bisa menahan diri agar tidak lama untuk bermain dengan sosmed
4.     Biarkan smartphone anda low bat dan tidak perlu dicharge,
 Dengan hanphone mati bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi kecanduan. Karenanya bisa melatih kesabaran untuk tidak tergoda dalam menggunakan handphone akan lebih baik handphone di charger saat mau tidur dengan keadaan mati paginya dihidupkan kembali 
5.    Luangkan waktu untuk hobi anda yang tidak menggunakan smartphone
Jika biasanya hobi foto dan posting ke instagram, anda sekarang dapat melakukan tersebut dengan menggunakan kamera dan mencetaknya dalam hasil bentuk foto kertas. Masukkan kumpulan hasil foto ke dalam buku album. Anda mendapatkan hobi baru, siapa tahu nanti anda dapat menjadi fotografer profesional dan bisa menjadi bisnis.
6.   Tidak Menempatkan Handpone di Kantong dan Lebih Memilih Menempatkannya di Tas
     Dengan begitu kita akan lupa sebentar mengenai handphone sehingga mengurangi pemakaiannya 

Konseling bagi pengguna handphone terdapat teori-teori dimana bisa di terapkan kepada individu yang mengalami nomophobia dengan salah satu teori dan teknik-teknik yang terdapat dalam konseling salah satu diantaranya adalah Teori Rational Emotif. Teori ini berpusat pada pola pikir manusia. Menggunakan teori ini diharapkan individu mempunyai anggapan atau pola pikir yang lebih rasional untuk kesehatan fisik dan mental individu sendiri.
Para pengguna handphone cukup mengubah pengaturan di handphone dan mengubah pola pikir serta kebiasaan dalam menggunakan handphone. Jika berhasil di hari pertama, dapat mencoba satu hari berikutnya tanpa smartphone, tubuh anda akan membiasakan diri mengurangi ketergantungan terhadap smartphone tersebut dengan cara yang mudah dan murah. Tentunya juga akan menyehatkan tubuh kita. Segala sesuatu jika ada kemauan untuk berubah pasti akan ada jalannya dengan syarat ada kemauan untuk merubahnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar