KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT
atas segala limpahan nikmat, hidayah dan karunia yang tidak henti-hentinya di
berikan kepada kita sepanjang hidup. Dialah Dzat tempat kita bersandar,
bertumpu dan berharap atas kebaikan hidup kita di dunia-Nya ini dan mati kita
di akhira-Nya nanti. Selawat dan salam juga kita panjatkan kepada junjungan
Nabi besar Muhammad SAW. Seorang Nabi yang diutus kemuka bumi ini untuk
memperbaiki akhlak dan perilaku umatnya, serta membawa risalah Islam. Melalui
do’a
dan hidayah-Nyalah Sehingga kami dapat menyelesaikan “Laporan Hasil Observasi Lapangan di SMK
2 Lhokseumawe” sesuai rencana
dan kemampuan kami
Kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberi bantuan, sehingga laporan ini dapat kami
selesaikan tepat waktu dengan semaksimal mungkin. Tentunya saat penulisan
laporan ini banyak kekurangan dalam penulisannya, baik dari segi tata bahasa,
susunan kalimat sekaligus dengan isinya sendiri masih jauh dari kata sempurna.
Karena kami sebagai penulis hanyalah manusia biasa. Oleh sebab itu dengan
segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sekalian. Insya Allah dengan segala kerendahan hati pula kami akan
menerimanya.
Akhir kata, kami
berharap laporan ini dapat menambah pengetahuan mengenai Bimbingan Konseling
dan bermanfaat bagi pembaca khususnya kami sendiri sebagai penulis. Semoga
Allah menambah ilmu yang bermanfaat bagi kita sekalian, dan dapat
mengaplikasikan isi dari laporan ini
dengan baik. Dengan segala kemurahan hati kami ucapkan terimakasih.
Lhokseumawe, 10 Desember
2018
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Profil Sekolah
Nama : SMK Negeri 2 Lhokseumawe
Alamat : JL. Samudera, Kampong Jawa Lama
Status
: Negeri
Provinsi : Aceh
Kota : Lhokseumawe
B.
Profil BK
Nama BK : Nursima, S.Pd
Nip : 196004121985012001
Alamat : JL. Samudera, Kampong Jawa Lama
Lulusan : STIKIP Pelita Bangsa Medan
Jurusan : Bimbingan dan
Konseling
C.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana penerapan manajemen BK di SMK 2 Lhokseumawe?
2.
Apakah program BK di SMK 2 Lhokseumawe berjalan dengan baik?
3.
Apakah masalah yang sering tering terjadi di SMK 2 Lhokseumawe?
D.
Tujuan permasalahan
1.
Mengetahui penerapan manajemen BK di SMK 2 Lhokseumawe
2.
Mengetahui perkembangan program BK di SMK 2 Lhokseumawe
3.
Mengetahui masalah yang sering terjadi di SMK 2 Lhokseumawe
BAB II
HASIL PENGAMATAN
A.
Hasil Pengamatan
Menurut hasil observasi yang kami
lakukan di SMK Negeri 2 Lhokseumawe,
bahwa sekolah ini memang memiliki Program bimbingan konseling. Berdasarkan
wawancara kami dengan guru BK yang bertugas/mengajar di sekolah tersebut,
program layanannya sudah di terapkan dengan baik. Meskipun masih banyak kendala
atau kekurangan yang dimiliki. Seperti fasilitas ruangan BK yang kurang
memadai, jumlah guru BK yang memang
bidang studinya hanya satu orang yaitu bu Nursima sendiri dan dibantu oleh guru
bidang studi yang lain sebanyak 4 orang
yang bidangnya agama, sedangkan jumlah siswanya mencapai 1000 lebih ini
membuktikan bahwa BK di sekolah ini masih belum sempurna, dan kurangnya kerja
sama antara guru BK dengan wali kelas, guru bidang studi serta kepala sekolah
setempat.
Hal ini mengakibatkan sulitnya guru
BK menjalankan program BK di sekolah tersebut. Karena jika tidak ada kerja sama
dengan wali kelas maka akan sangat sulit mengetahui masalah yang dihadapi oleh
murid kelasnya, dan jika tidak ada pula kerja sama antar guru bidang studi
dengan guru BK maka waktu yang diberikan untuk guru BK dalam melakukan
bimbingan terhadap siswanya akan singkat. Bisa dikatakan waktunya hanya ada
pada jam istirahat saja, sedangkan proses bimbingan yang dilakukan, terlebih
kepada siswa yang sering bermasalah waktunya harus sedikit lama melebihi waktu
istirahat disekolah itu. Jika bimbingan dilakukan di jam pelajaran, banyak guru
bidang studi tidak mengizinkannya dengan alasan siswanya akan ketinggalan
materi pembelajarannya.
Ada dua jenis bimbingan yang
dilakukan oleh Bu Nursima disekolah tersebut., bimbingan kelompok dan
individual. Bimbingan kelompok yang dilakukan di SMK 2 Lhokseumawe
berbeda-beda, seperti bimbingan untuk kelas X dan XI guru BK lebih menekankan
pada bimbingan belajar sedangkan kelas XII diarahkan pada bimbingan karir.
Contoh penerapannya yaitu dengan memanggil beberapa siswa keruang BK baik yang
bermasalah maupun yang hanya perlu bimbingan saja tanpa ada masalah. Serta
mengadakan seminar dengan tema yang berbeda-beda antar setiap kelas. Bimbing
individu dimana bimbingannya diarahkan kepada siswa yang bermasalah saja.
Sedangkan kepada siswa yang tidak bermasalah lebih kepada bimbingan kelompok
yang dilakukan dalam bentuk seminar dan lainnya.
Adapun program yang diterapkan
disana seperti program mingguan yang hampir sama dengan tahunan seperti mrmbuat
acara perlombaan antar jurusan beberapa minggu sekali dimana evaluasinya saat
akhir tahun guru BK melihat perkembangan dari siswa apakah setiap pemenang dari
lomba tersebut orang yang sama ataupun orang yang berbeda. Itulah mengapa ada
yang dinamakan dengan pohon karir/pohon jabatan yang diterapkan di sekolah itu. Pohon karir dirancang oleh Bu Nursima agar
memudahkan ia dalam melihat perkembangan siswanya yang terbilang banyak di
sekolah itu.
Dari kekurangan tersebut Bu Lisma
dapat menanganinya dengan baik dimana BK masih berjalan dengan baik meski
fasilitas kurang memadai. BK mampu menangani siswa yang bemasalah seperti
masalah kecil yaitu berkelahi, merokok, bolos, dan terlambat datang ke sekolah.
Juga masalah besar, seperti pergaulan bebas, hingga hamil diluar nikah. Dengan
waktu yang sedikit guru BK masih menyempatkan memberikan layanan bimbingan
kepada siswa sekolah tersebut. Layanan BK tidak hanya terpaku di ruang yang
terbilang tidak memadai tersebut namun juga dilakukan diluar ruangan.
Untuk siswa yang tidak bermasalah
dan kurang minat dalam melakukan bimbingan dan konseling karena banyak siswa
yang menganggap BK itu polisi sekolah. Menurut pandangan mereka orang yang
keruang BK adalah orang yang bermasalah. Sehingga Bu Nursima menerapkan bimbingan yang diawali dengan
tegur-sapa diluar kelas untuk mengubah pemahaman mereka terhadap BK, tegur-sapa
ini berguna untuk lebih mengakrabkan diri dengan siswa yang kurang berkeinginan
melakukan bimbingan langsung.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan dan Saran Hasil Observasi
Dari hasil pengamatan kami pengmatan
yang kami lakukan di SMK N 2 Lhokseumawe kami mencoba memberikan saran untuk BK
disana. Kami berharap kedepannya kepala sekolah lebih memperhatikan BK serta
menambah personil guru BK yang khusus dalam bidang BK. Dimana seharusnya 1 guru
BK melayani kurang lebih 150 siswa sedangkan SMK N 2 Lhokseumawe mempunyai
kurang lebih 1008 siswa dengan 1 guru BK.
SMK N 2 Lhokseumawe bukan hanya
terpaku kepada proses belajar dan praktek saja namun siswa butuh bimbingan dan
konseling untuk meningkatkan semangat untuk mengasah bakat dan potensi siswa
agar siswa tidak tertekan pada praktek-praktek yang diwajibkan yang harus
dilakukan dan dijalani.
Kepala sekolah juga seharusnya
memberi jam khusus minimal 1 jam dalam seminggu tiap kelas untuk guru BK
memberikan layanan secar menyeluruh kepada siswa. Kepala sekolah dan wali kelas
harus bisa berkerjasama dengan guru BK dan memberi kesempatan untuk
mensosialisasikan BK kepada siswa sehingga siswa tidak lagi menganggap guru BK
sebagai polisi sekolah dan penasehat yang membosankan.
Kami berharap ruang BK segera
dibenahi agar lebih memadai dimana ruang BK seharusnya nyaman jauh dari
keramaian dan tidak terhimpit disamping kelas siswa yang kami lihat. Program BK
seharusnya lebih berjalan dengan efektif, karena program yang dijalankan pun
masih kurang. Seharusnya ada program harian seperti guru wali kelas ataupun
guru bidang studi sebelum memulai belajar terlebih dahulu memberi sedikit
nasehat atau bimbingan.
Gambar1:
pohon karir
Gambar2:
siswa yang bermasalah
Gambar3:
foto bersama guru BK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar