![]() |
by_Yufiditikonselingonline |
Bimbingan dan konseling merupakan dua kata yang memiliki arti dari
terjemahan bahasa inggris “guidance” dan “counceling”. Kata Guidance
diambil dari guide sendiri dapat
diartikan sebagai mengarahkan, memandu, mengelola dan menyetir. Banyak pengertian
menurut para ahli dalam mengartikan sebuah bimbingan diantaranya:
Shertzer dan Stone mengartikan bahwa bimbingan sebagai proses
pemberian bantuan kepada individu agar mampu memahami diri dan lingkungannya.
Sunaryo Kartadinata mengaratikan bimbingan sebagai suatu proses
pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan,
supaya individu tersebut dapat mengenal dirinya, sehingga dia sanggup
mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan
dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarkat, dan kehidupan pada
umumnya. Dengan demikian dia akan dapat menikmati kebahagiaan hidupnya, dan
dapat memberi sumbangan yang berarti kepada kehidupan masyarakat pada umumnya. Bimbingan
membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk
sosial.[1]
Dari definisi
diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah bantuan atau arahan yang
diberikan oleh seseorang yang ahli dengan tujuan memberikan informasi/edukasi/pengajaran
kepada individu untuk mengembangkan diri secara optimal untuk kebutuhan
individu sendiri.
Adapun contioh dari Bimbingan:
Bimbingan sendiri proses pemberiannya bersifat terbuka seperti
seorang guru BK yang memberikan sosialisasi kepada siswa-siswi di dalam ruangan
mereka hanya memberikan pidato yang temanya ditentukan dengan keadaaan
siwa-siswi butuhkan seperti pada umumnya
banyak siswa-siswi malas dalam belajar sehingga banyak dari tugas rumah yang
tidak selesai sehingga guru BK memberi petuah/nasehat motivai kepada
siswa-siswi bagaimana cara agar tidak malas belajar. Artinya disini bimbingan
tidak berperan sampai masalah nya tuntas melainkan mereka hanya memberitahukan
cara-caranya saja untuk menyelesaikan masalah dan tidak mendampingi seluruh
siswa-siswi.
Istilah bimbingan sering dirangkai dengan konseling. Menurut Robinson
konseling diartikan sebagai semua bentuk hubungan antara dua orang, dimana yang
seorang yaitu klien dibantu untuk lebih mampu menyesuaikan diri secara efektif
terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya. Suasana hubungan konseling ini
meliputi penggunaan wawancara untuk memperoleh dan memberikan berbaagai
informasi, melatih atau mengajar, meningkatkan kematangan, memberikan bantuan
melalui pengembalian keputusan dan usaha-usaha penyembuhan (terapi).[2]
Konseling disimpulkan bahwa konseling adalah bantuan atau layanan
yang diberikan kepada individu/klien oleh konselor yang memiliki masalah dengan
secara langsung (face to face) sampai masalah bisa terselesaikan..
Konseling hampir sama dengan bimbingan bahkan keduanya bisa
dirangkai menjdai satu sebagai bimbingan dan konseling jika bimbingan sifat
pemberiannya umum maka konseling juga umum hanya saja konseling akan melihat
siapa yang dominan dari individu yang perlu untuk diberikan konseling. Contoh dari
sebuh sosialisasi siswa-siswi untuk mengurangi kemalasan maka konselor akan membuat
sebuah angket untuk diberikan kepada siswa dan megisi jawaban kemudia akan
dianalisis oleh konselor yang kemudia akan melihat siapa siswa-siswinya yang
perlu konseling akan dipanggil unntuk melakukan konseling secara langsung (face
to face).
Bimbingan dan konseling sendiri terdapat empat jenis diantaranya :
- Bimbingan Akademik
- Bimbingan
Sosial-Pribadi
- Bimbingan
Karir
- Bimbingan
Keluarga
Tujuan bimbingan dan konseling sendiri adalah:
- Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkemangan karier kehidupan yang akan datang
- Mengetahui
dan mengembangkan potensi bakat dan minat yang dimiliki individu
- Menyesuaikan
diri dengan lingkungan kerja
- Mengatasi
kesulitan dan hambatan dalam lingkungan
Fungsi bimbingan dan konseling diantaranya:
- Pemahaman
- Preventif
- Pengembangan
- Perbaikan
- Penyaluran
- Adaptasi
- Penyesuaian
[1] Dr. Syamsu
Yusuf, L.N, Landasan Bimbingan & Konseling,(Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005), hal; 6
[2] Ibid.,
hal; 7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar