Sabtu, 05 Oktober 2019

Bimbingan dan Konseling





by_Yufiditikonselingonline

Bimbingan dan konseling merupakan dua kata yang memiliki arti dari terjemahan bahasa inggris “guidance” dan “counceling”. Kata Guidance diambil dari guide  sendiri dapat diartikan sebagai mengarahkan, memandu, mengelola dan menyetir. Banyak pengertian menurut para ahli dalam mengartikan sebuah bimbingan diantaranya:
Shertzer dan Stone mengartikan bahwa bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu memahami diri dan lingkungannya.
Sunaryo Kartadinata mengaratikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat mengenal dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarkat, dan kehidupan pada umumnya. Dengan demikian dia akan dapat menikmati kebahagiaan hidupnya, dan dapat memberi sumbangan yang berarti kepada kehidupan masyarakat pada umumnya. Bimbingan membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial.[1]
            Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah bantuan atau arahan yang diberikan oleh seseorang yang ahli dengan tujuan memberikan informasi/edukasi/pengajaran kepada individu untuk mengembangkan diri secara optimal untuk kebutuhan individu sendiri.
Adapun contioh dari Bimbingan:
Bimbingan sendiri proses pemberiannya bersifat terbuka seperti seorang guru BK yang memberikan sosialisasi kepada siswa-siswi di dalam ruangan mereka hanya memberikan pidato yang temanya ditentukan dengan keadaaan siwa-siswi butuhkan  seperti pada umumnya banyak siswa-siswi malas dalam belajar sehingga banyak dari tugas rumah yang tidak selesai sehingga guru BK memberi petuah/nasehat motivai kepada siswa-siswi bagaimana cara agar tidak malas belajar. Artinya disini bimbingan tidak berperan sampai masalah nya tuntas melainkan mereka hanya memberitahukan cara-caranya saja untuk menyelesaikan masalah dan tidak mendampingi seluruh siswa-siswi.
Istilah bimbingan sering dirangkai dengan konseling. Menurut Robinson konseling diartikan sebagai semua bentuk hubungan antara dua orang, dimana yang seorang yaitu klien dibantu untuk lebih mampu menyesuaikan diri secara efektif terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya. Suasana hubungan konseling ini meliputi penggunaan wawancara untuk memperoleh dan memberikan berbaagai informasi, melatih atau mengajar, meningkatkan kematangan, memberikan bantuan melalui pengembalian keputusan dan usaha-usaha penyembuhan (terapi).[2]
Konseling disimpulkan bahwa konseling adalah bantuan atau layanan yang diberikan kepada individu/klien oleh konselor yang memiliki masalah dengan secara langsung (face to face) sampai masalah bisa terselesaikan..
Konseling hampir sama dengan bimbingan bahkan keduanya bisa dirangkai menjdai satu sebagai bimbingan dan konseling jika bimbingan sifat pemberiannya umum maka konseling juga umum hanya saja konseling akan melihat siapa yang dominan dari individu yang perlu untuk diberikan konseling. Contoh dari sebuh sosialisasi siswa-siswi untuk mengurangi kemalasan maka konselor akan membuat sebuah angket untuk diberikan kepada siswa dan megisi jawaban kemudia akan dianalisis oleh konselor yang kemudia akan melihat siapa siswa-siswinya yang perlu konseling akan dipanggil unntuk melakukan konseling secara langsung (face to face).

Bimbingan dan konseling sendiri terdapat empat jenis diantaranya :
  1. Bimbingan Akademik
  2. Bimbingan Sosial-Pribadi
  3. Bimbingan Karir
  4. Bimbingan Keluarga

Tujuan bimbingan dan konseling sendiri adalah:
  1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkemangan karier kehidupan yang akan datang
  2. Mengetahui dan mengembangkan potensi bakat dan minat yang dimiliki individu
  3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja
  4. Mengatasi kesulitan dan hambatan dalam lingkungan


Fungsi bimbingan dan konseling diantaranya: 
  1. Pemahaman
  2. Preventif
  3. Pengembangan
  4. Perbaikan
  5. Penyaluran
  6. Adaptasi
  7. Penyesuaian



[1] Dr. Syamsu Yusuf, L.N, Landasan Bimbingan & Konseling,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hal; 6
[2] Ibid., hal; 7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar